Kesenjangan Pendapatan Meningkat Tajam di Seluruh Dunia

Selasa, 16 Desember 2008

Pertumbuhan ekonomi yang kuat sejak awal tahun 1990-an hingga tahun 2007, ternyata tidak sejalan dengan tingkat pendapatan.

Laporan Dunia Kerja 2008 yang dikeluarkan Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour Organization/ILO) menunjukkan kesenjangan pendapatan yang cukup tajam di sebagian besar negara di dunia. Kesenjangan ini diprediksi meningkat di tengah situasi keuangan dunia yang menghadapi krisis hampir setahun belakangan ini dan memuncak pada Agustus lalu.

"Laporan kami menemukan bahwa pendapatan rumah tangga yang lebih sejahtera lebih cepat meningkat daripada keluarga miskin. Walaupun pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja terjadi 15 tahun terakhir, tapi yang terjadi sebenarnya ketidaksetaraan pendapatan," ujar Direktur ILO di Indonesia, Allan Boulton.

Peluncuran laporan World of Work Report 2008: Income inequalities in the age of financial globalization digelar di Hotel Gran Melia, Jakarta, Selasa (16/12).

Laporan ini merupakan hasil studi yang dilakukan International Institute for Labour Studies di 70 negara maju dan berkembang, berkaitan dengan kesenjangan pendapatan, mengkaji upah, dan perkembangan ekonomi. Di 51 negara dari 70 negara yang dikaji, tingkat upah dalam pendapatan keseluruhan menurun selama lebih dari dua dekade ini.

Penurunan terbesar terjadi di Amerika Latin dan Karibia, diikuti Asia dan Pasifik, serta negara-negara maju. Ekonom senior International Institute for Labour Studies, Ekkehard Ernst, dalam paparannya memberikan salah satu contoh kesenjangan yang cukup tajam antara upah eksekutif dan upah pekerja dengan level terendah di Amerika.

Di Amerika Serikat, pada tahun 2007 para pemimpin perusahaan di 15 perusahaan terbesar menerima pendapatan 520 kali lebih besar dibandingkan dengan rata-rata upah pekerja. Pola serupa juga terjadi di negara-negara lain, seperti Australia, Jerman, Hongkong, dan China.

Sayangnya, tidak ada angka pasti yang menunjukkan kondisi serupa di Indonesia meskipun dikatakan bahwa sebagai negara berkembang, Indonesia juga mengalami keadaan yang tak berbeda.

Kesenjangan ini, salah satu penyebabnya karena lemahnya sektor informal. Ekkehard mengatakan, laporan ini diharapkan bisa menjadi acuan bagi pengambil kebijakan untuk mengantisipasi dampak yang lebih besar dari krisis keuangan global.

Sementara itu, Dirjen Kerja Sama Luar Negeri Depnakertrans Guntur Wicaksono mengungkapkan, laporan ini akan digunakan pihaknya untuk menentukan langkah terbaik atas dampak krisis keuangan di dunia kerja.

"Laporan ini penting, karena kami sedang menghadapi situasi ekonomi yang sulit dan harus berhadapan dengan ketenagakerjaan," ujarnya.


*Kompas

Comments

No response to “Kesenjangan Pendapatan Meningkat Tajam di Seluruh Dunia”
Post a Comment | Posting Komentar (Atom)