Harga Minyak Dunia terus Anjlok

Sabtu, 15 November 2008

Harga minyak terus merosot meskipun Organisasi Eksportir Minyak OPEC mengisyaratkan kemungkinan kembali memotong kuota produksi. Pasar komoditas minyak justru menaruh perhatian terhadap laporan penurunan drastis pada pengeluaran konsumen serta konsumsi di kalangan bisnis maupun konsumen.

Dari bursa komoditas New York Mercantile Exchange, kontrak pengiriman minyak light, sweet untuk Desember mendatang turun 1,20 dollar AS serta ditutup pada 57,04 dollar AS per barrel. Harga minyak telah merosot sekitar 60 persen dalam 4 bulan terakhir setelah mencapai 147,27 dollar AS per barrel Juli lalu. OPEC yang memproduksi sekitar 40 persen suplai minyak dunia telah menyampaikan kemungkinannya kembali memotong kuota produksi menjelang akhir bulan ini apabila harga minyak terus merosot.

Departemen Perdagangan AS melaporkan terdapat penurunan terbesar pada penjualan ritel dan kemerosotan tajam kebutuhan minyak pada inventaris bisnis. Departemen Perdagangan AS menjelaskan penjualan ritel merosot hingga 2,8 persen bulan lalu atau lebih besar dari penurunan sebesar 2,65 persen pada November 2001 atau pascaserangan teroris di AS.

Harga Minyak Dunia terus Anjlok

Harga minyak terus merosot meskipun Organisasi Eksportir Minyak OPEC mengisyaratkan kemungkinan kembali memotong kuota produksi. Pasar komoditas minyak justru menaruh perhatian terhadap laporan penurunan drastis pada pengeluaran konsumen serta konsumsi di kalangan bisnis maupun konsumen.

Dari bursa komoditas New York Mercantile Exchange, kontrak pengiriman minyak light, sweet untuk Desember mendatang turun 1,20 dollar AS serta ditutup pada 57,04 dollar AS per barrel. Harga minyak telah merosot sekitar 60 persen dalam 4 bulan terakhir setelah mencapai 147,27 dollar AS per barrel Juli lalu. OPEC yang memproduksi sekitar 40 persen suplai minyak dunia telah menyampaikan kemungkinannya kembali memotong kuota produksi menjelang akhir bulan ini apabila harga minyak terus merosot.

Departemen Perdagangan AS melaporkan terdapat penurunan terbesar pada penjualan ritel dan kemerosotan tajam kebutuhan minyak pada inventaris bisnis. Departemen Perdagangan AS menjelaskan penjualan ritel merosot hingga 2,8 persen bulan lalu atau lebih besar dari penurunan sebesar 2,65 persen pada November 2001 atau pascaserangan teroris di AS.

Pertemuan G-20 Tidak Bisa Diharapkan Atasi Krisis Global

Para kepala negara dari 20 negara maju dan negara sedang berkembang bertemu di Washington, Jumat (14/11), dalam pertemuan puncak Kelompok 20 atau G-20. Namun, pihak Uni Eropa (UE) sudah mengingatkan jangan mengharapkan pertemuan G-20 mengeluarkan kesepakatan untuk mengatasi krisis ekonomi global.

Agenda pertemuan difokuskan pada upaya untuk menanggulangi krisis finansial global, mengatasi dampak negatifnya, dan mencegahnya terulang kembali.

Salah satu misi penting, yang diusung UE, adalah keinginan mengatur sektor keuangan, yang menjadi pemicu utama krisis global. Presiden AS George W Bush secara implisit menolak tekanan dari UE, yang secara konsisten terus menuding AS sebagai penyebab krisis.

Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, yang kini menjabat kepresidenan Uni Eropa, ingin mendorong reformasi atas arsitektur finansial dunia. Bersama Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, Sarkozy memimpin Uni Eropa (UE) untuk menstabilkan perbankan dan memulihkan kepercayaan pasar.

AS dan UE memperlihatkan sikap yang berbeda soal itu.

Negara anggota G-20 adalah Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Cina, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Saudi Arabia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Anggota G-20 mewakili 85 persen PDB dunia, dan menjadi tempat tinggal bagi dua pertiga populasi global serta memiliki 80 persen saham di Bank Dunia dan IMF.

Pertemuan itu sebenarnya diharapkan bisa menghasilkan sesuatu yang konkret untuk mengatasi krisis finansial. Namun, banyak pihak skeptis akan muncul keajaiban dari forum tersebut.

Peluang Emas Usaha Sablon

Jumat, 07 November 2008

Berbagai poster, spanduk, dan pernak pernik seperti pin, kaos dan gelas berlogo lambang partai bertebaran menjelang pemilu. Jika Anda cermat, kondisi ini bisa jadi peluang bisnis yang menggirukan dengan modal hanya Rp 2 jutaan.

China Merajai Pasaran Indonesia

Peredaran produk impor asal China memukul pasaran produk asli Indonesia. Selain menawarkan kualitas yang bisa bersaing, harga produk impor jauh lebih murah sehingga bukan tidak mungkin bisa merajai pasaran dalam negeri. Pemerintah harus ambil tindakan dalam hal ini, setidaknya menaikkan bea masuk atau membatasi barang impor asal China agar tidak merugikan produk dalam negeri

Medco Incar Operasi Hulu Pertamina di Luar Negeri

Kamis, 06 November 2008

Rencana Medco Group membentuk usaha patungan dengan Pertamina bernama Indonesia Inc akan dimulai dari bisnis hulu minyak dan gas terutama untuk operasi-operasi yang ada di luar negeri.

Antrean Jual Saham BUMI Cetak Rekor Dalam Sejarah Bursa

Antrean investor yang akan menjual saham Bumi Resources setelah disuspensi selama 20 hari mencapai rekor dan merupakan salah satu antrean jual terbanyak dalam sejarah bursa

Presiden Berharap Kerja Sama RI-Jepang Diperluas

Sabtu, 01 November 2008

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka rangkaian acara Indonesia-Japan Expo 2008 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (1/11). Presiden membuka acara dengan memukul Taiko, semacam bedug khas Jepang dan segera disambut oleh tepuk tangan hadirin yang datang.Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan rasa bahagianya atas kerja sama Indonesia-Jepang yang telah dibangun selama ini. Presiden menyebut tiga dokumen penting yang dikeluarkan sejak tahun 2005 sebagai tonggak kemajuan hubungan kedua negara, yaitu deklarasi kemitraan dan strategi bagi masa depan yang damai, deklarasi kemitraan untuk menghadapi tantangan-tantangan baru, serta persetujuaan kemitraan Indonesia-Jepang yang diharapkan secara signifikan dapat meningkatkan hubungan ekonomi Indonesia-Jepang